Sobat Juanda, 30 Oktober selalu kita peringati sebagai Hari Oeang Republik Indonesia (HORI). Beragam kegiatan diselenggarakan dalam rangka memperingati detik-detik dikeluarkannya Oeang Republik Indonesia (ORI) untuk pertama kalinya. Momen diterbitkannya ORI adalah momen yang menjadi simbol pemersatu bangsa sekaligus lambang identitas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia di mata dunia. Di lingkungan Kementerian Keuangan, tak jarang dalam bulan Oktober diisi serangkaian kegiatan peringatan Hari Bea Cukai yang jatuh pada tanggal 1 Oktober dan puncaknya tanggal 30 Oktober sebagai HORI.

Jumat, (21/10/2022) dalam rangka memperingati Hari Bea Cukai dan Hari Oeang, Bea Cukai Juanda menggelar aksi bakti sosial dibidang kemanusiaan dan pendidikan. Melalui wadah Juanda Peduli, Bea Cukai Juanda mengajak seluruh pegawainya untuk mengumpulkan donasi dan menyalurkan bantuan berupa kursi roda ke Perkumpulan Disabilitas Sidoarjo Mandiri (PDSM) dan pembagian buku bacaan anak-anak ke lembaga pendidikan.

Peringatan HORI ke 76 tahun ini mengangkat tema “Kemenkeu Satu : Sigap Hadapi Tantangan, Tangguh Kawal Pemulihan”. Kepala Kantor Bea Cukai Juanda menyampaikan apresiasi atas donasi yang telah dikumpulkan seluruh pegawai, hal ini merupakan wujud nyata partisipasi Beacukai Juanda dalam mengawal pemulihan ekonomi nasional. “Mari kita tebar manfaat kepada sesama disamping tusi utama yang terus kita galakkan”, ucap Himawan.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan PDSM, Tofan turut hadir secara langsung untuk menerima penyerahan donasi Juanda Peduli. "Semoga melalui kegiatan ini semua yang diberikan bapak ibu pegawai menjadi berkah serta menjadikan Bea Cukai Juanda ramah terhadap penyandang disabilitas” pungkas Tofan.

Halo Sob, mana nih suara Sobat Juanda yang sudah punya produk siap ekspor?

Ngomogin barang ekspor, Kamis 20 Oktober 2022 Bea Cukai Juanda hadir dengan program rutin bulanannya “Juanda Customs Class”. Pada bulan ini JCC telah memasuki jilid yang ke sepuluh dan berhasil mengajak masyarakat luas untuk semakin memahami beragam ketentuan kepabeanan.

Dibawakan oleh moderator yang komunikatif, Brilliandika, JCC bulan Oktober mengundang dua narasumber berkompeten yang telah lama menggeluti dunia kepabeanan di bidang ekspor dan sistem informasi Bea Cukai. Mengawali pembelajaran, Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama, Anton Tarmuji menjelaskan pengertian ekspor. Dalam UU Nomor 17 tahun 2006 Tentang Kepabeanan, ekspor didefinisikan sebagai kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, sedangkan eksportir didefinisikan sebagai orang perseorangan atau lembaga atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum, yang melakukan ekspor. “Barang yang telah dimuat di sarana pengangkut untuk dikeluarkan dari Indonesia dianggap telah diekspor dan diperlakukan sebagai barang ekspor”, jelas Anton. Hal tersebut dikarenakan tidak mungkin menempatkan pejabat Bea dan Cukai di sepanjang garis perbatasan untuk memberikan pelayanan dan melakukan pengawasan barang ekspor.

Pada sesi berikutnya Andra Dwi, pelaksana Seksi PDAD hadir menyampaikan tatacara penyampaian dokumen pemberitahuan ekspor. Pemberitahuan atas ekspor suatu barang wajib dilakukan dengan menggunakan PEB BC 3.0. Dikecualikan dalam hal barang ekspor adalah barang pribadi penumpang, barang awak sarana pengangkut, barang pelintas batas dan barang kiriman melalui pos dengan berat tidak melebihi 100 (seratus ) kilogram. PEB BC 3.0 dapat diajukan paling cepat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal perkiraan ekspor atau paling lambat sebelum masuk kawasan pabean, dikecualikan untuk barang curah dan kendaraan Completely Bulit Up (CBU) dapat diajukan paling lambat sebelum keberangkatan sarana pengangkut.

Tak hanya itu, beragam bahasan seputar ekspor pun turut dikupas oleh narasumber, diantarnaya adalah konsolidasi barang ekspor, pemeriksaan ekspor, Pembetulan dan pembatalan PEB, hingga ekspor komoditas wajib bea masuk. Kegiatan berjalan lancar dan penuh antusias peserta.

Nantikan Kelas-kelas berikutnya dan sampai jumpa. Jangan lupa Like, Share dan Tag teman2 kalian di kolom komentar ya.

“JCC - Know More!”

Sidoarjo - Perubahan merupakan suatu keniscayaan, demikian pula dengan perkembangan teknologi yang mesti terus dimanfaatkan demi terselenggaranya layanan prima bagi seluruh stakeholder. Selasa, (18/10/22) Bea Cukai Juanda melakukan konsolidasi dengan PT Jasa Angkasa semesta (PT JAS) selaku ground handling di Bandara International Juanda. Konsolidasi kali ini dilaksanakan menyusul kebijakan baru DJBC yang tengah mengimplementasikan pemberitahuan impor barang bawaan penumpang melalui customs declaration secara elektronik (e CD) dalam lingkup nasional, khususnya di lingkungan Bandara Internasional Juanda.

Saat ini, tengah diakselerasi penerapan e CD nasional di seluruh bandara Internasional di Indonesia. Usai Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta dan Bandara Internasional Ngurai Rai Bali yang telah lebih dulu mengimplementasikan e CD secara penuh, kini giliran Bandara Internasional Juanda Surabaya memasuki masa piloting implementasi e CD. Hal ini akan dimulai per 24 Oktober 2022 mendatang. Melalui pertemuan hari ini, Bea Cukai Juanda mengkoordinasikan berbagai hal yang perlu disiapkan oleh pengusaha ground handling dan maskapai guna memperlancar pengimplementasian e CD. Isti Mawarni, Manager Terminal PT JAS menyampaikan apresiasi atas upaya peningkatan layanan yang dilakukan DJBC, "Peluncuran e CD nasional ini sangat bagus dan semoga dapat mempercepat layanan di Customs area", ungkapnya.

Transformasi layanan customs declaration manual menjadi elektronik ini merupakan komitmen DJBC untuk mendukung upaya pemerintah dalam pengelolaan data guna menunjang fungsi pengawasan lalu lintas penumpang serta sebagai wujud dukungan terhadap penerapan layanan publik yang ramah lingkungan

Diharapkan pertemuan hari ini semakin mematangkan kesiapan Bea Cukai Juanda bersama seluruh stakeholder untuk merealisasikan e CD nasional agar seluruh Bandara Internasional di Indonesia dapat segera menerapkan e CD demi menghadirkan kemudahan bagi penumpang yang akan datang dari luar negeri.