Jumat, 29 Januari 2016, KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda mengadakan Press Conference Penggagalan Upaya Penyelundupan Psikotropika Jenis Nimetazepam (Erimin 5/Happy 5) melalui MPC Surabaya (Kantor Pos). Acara dilaksanakan di Aula KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda ini dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Wilayah DJBC Jatim I, Bapak Rahmat Subagio. Selanjutnya pemaparan kronologis disampaikan kronologis oleh Bapak Iwan Hermawan selaku Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda.
Upaya penyelundupan melalui paket kiriman pos ini dilakukan oleh tersangka berinisial CYL berkewarganegaraan Taiwan. Modus yang digunakan oleh tersangka dalam upaya penyelundupan Nimetazepam (Erimin 5/Happy 5) dengan total 20.000 (dua puluh ribu) butir adalah dengan menyembunyikannya didalam kemasan teh.
Terhadap tersangka akan dikenakan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sesuai pasal 61 ayat 1a dan 1b Undang-Undang Nomor 5 1997 Tentang Psikotopika. Sedangkan di Undang-Undang Kepabeanan No.17 tahun 2006 tentang Kepabeanan Pasal 102 bahwa setiap orang yang melakukan penyelundupan barang impor dipidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun serta pidana denda paling sedikit Rp.50.000.000,- dan paling banyak Rp.5.000.000.000,-
Saat ini tersangka dan barang bukti telah diserahkan ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim untuk penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Penggagalan upaya penyelundupan Nimetazepam (Erimin 5/Happy 5) ini merupakan kerja sama yang baik dan terintegrasi antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ( KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda dan Kantor Wilayah Jatim I serta BPIB Tipe B Surabaya), Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim, BNN Provinsi Jawa Timur, Pengamanan Bandara (LANUDAL dan POM AL), dan PT. Pos Indonesia (MPC Surabaya).
(PLI KPPBC TMP JUANDA)
may I help you 
